وَ إِنْ مِنْكُمْ إِلاَّ
وارِدُها كانَ عَلى رَبِّكَ حَتْماً مَقْضِيًّا َ
(71) Dan
tidak ada seorang
pun
di antara kamu, melainkan akan
mendatanginya. Hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu kepastian
yang
telah ditentukan.
ثُمَّ نُنَجِّي
الَّذينَ اتَّقَوْا وَ نَذَرُ الظَّالِمينَ فيها جِثِيًّا َ
(72)
Kemudian itu akan Kami se衍amatkan
orang-orang yang
ber負akwa dan akan Kami biarkan
orang-orang yang
zalim di dalamnya dalam keadaan berlutut.
Semua Akan
Mendatangi Neraka
وَ إِنْ مِنْكُمْ إِلاَّ
وارِدُها َ
"Dan
tidak ada seorang
pun
di antara kamu, melainkan akan
mendatangi要ya." (pangkal ayat
71).
Artinya
ialah semua orang, tidak terkecuali. Orang baik di kala di dunia ataupun dia
orang jahat, namun dia mesti mendatangi neraka.
كانَ عَلى رَبِّكَ
حَتْماً مَقْضِيًّا
"Hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu
kepastian yang
telah diputuskan." (ujung ayat
71).
Keputusan yang
tidak dapat dirobah lagi , Maka berbagai
macam; faham ahli-ahli yang
telah terdahulu berkenaan dengan ayat ini.
Yang
jadi perbincangan ialah tentang kalimat
wariduha; yang
kita di ayat ini memberinya arti
mendatangi. Tetapi ada juga yang
memberinya arti memasuki.
Imam
Ahmad
bin
Hanbal mengeluarkan suatu riwayat,
yang
beliau terima dari,Sulaiman
bin
Harb,
dan
beliau ini menerimanya daripada Khalid
bin
Sulaiman dari Katsir
bin
Zayyad al-Barsani, dari
Abu
Sumiyah. Beliau ini berkata: "Kami
berselisih fikiran tentang arti al-wurud. Setengah di antara kami
berpendapat bahwa orang Mu'min tidaklah akan turut mendatangi ke dalam
neraka itu. Tetapi setengah mereka lagi berpendapat: "Semua masuk, kemu苓ian
dibebaskan Allah
orang-orang
yang
bertakwa." Lalu saya datangi Jabir
bin
Abdullah (sahabat Nabi s.a.w.), lalu saya
sampaikan kepadanya bahwa kami telah berselisih tentang arti mendatangi
neraka itu demikian rupa. Lalu beliau (Jabir
bin
Abdullah) berkata: "Semua akan
mendatanginya."
Dan
berkata pula Sulaiman
bin
Murrah: "Semua akan masuk ke dalam要ya."
Sambil berkata itu beliau tutup kedua telinganya dan berkata: "Diamlah,
benar-benarlah aku pernah mendengar Rasulullah bersabda:
"Tidak ada
yang
tinggal , baik dia orang
yang
berbuat baik ataupun dia orang
yang
durjana, semuanya akan masuk ke dalamnya.
Tetapi dia akan menjadi sejuk dan
selamat bagi orang
yang
beriman sebagaimana keadaan pada Ibrahim,
sehingga api itu akan lindap karena sejuk mereka. Kemudian itu
Allah
akan menyelamatkan orang-orang
yang
bertakwa,
dan
akan membiar虺an orang-orang
yang
zalim tinggal selamanya di dalamnya dalam
keadaan berlutut. "
Menurut
riwayat dari Abdurrazzaq, yang
diterimanya dari Ibnu Uyainah,
yang
diterimanya dari Ismail
bin Abu
Khalid,
yang
diterimanya pula dari Qais
bin Abu
Hazm: "Pada suatu hari Abdullah
bin
Rawahah meletakkan kepalanya di atas
haribaan isterinya. Maka menangislah dia dan menangis pula isterinya. Lalu
dia bertanya kepada isterinya: "Mengapa kau menangis pula?" Isterinya
menjawab: "Aku lihat abang menangis aku
pun
menangis pula." Lalu Abdullah
bin
Rawahah memberikan keterangan: "Saya
teringat sabda Tuhan: "Tidak ada seorang
pun
di antara kamu, melainkan akan
mendatanginya," maka tidaklah aku tahu, apakah bila telah datang ke sana
saya akan boleh keluar kembali atau tidak." Menurut riwayat Abdullah
bin
Rawahah sahabat Nabi orang Anshar itu
pada waktu itu sedang sakit. (Beliau mencapai
syahid di perang Mu'tah).
Abduilah
bin
Rawahah terkenal karena keberaniannya dan
juga dia adalah seorang penyair, di samping Hassan
bin
Tsabit. Dia termasuk tiga Pahlawan
Islam yang
sekali tewas berturut-turut di peperangan
Mu'tah pada bulan Jumadil Ula tahun kedelapan.
Yang
berdua lagi,
yang
tewas terlebih dahulu ialah Ja'far
bin Abu
Thalib, sesudah itu Zaid
bin
Haritsah, dan
yang
terakhir ialah Abdullah
bin
Rawahah ini.
Berkata
al-Hasan bin
`Arafah, bahwa dia menerima riwayat dari
Marwan bin
Mu'awiyah,
dan dia ini menerima dari Bakkar
bin Abu Marwan,
dan
dia ini menerima dari Khalid
bin
Ma'dan.
Katanya: "Setelah ahli syurga masuk kedalam syurga dia berkata: "Bukankah
Tuhan kita telah menjanjikan bahwa kita mesti mendatangi neraka?" Lalu
datang jawaban: "Kamu telah melaluinya, tetapi sedang kamu lalu itu dia
tidak menyala."
Dirawikan pula oleh Imam
Ahmad dalam sebuah Hadits dari Abullah
bin
Mas'ud,
bahwa Rasulullah s.a.w. bersabda:
"Akan mendatanginya sekalian manusia. Kemudian akan dikeluarkan mereka dari
dalam menurut amalannya."
Dan
ada pula sebuah Hadis
lain
diterima dari Abdullah
bin
Mas'ud
juga, bahwa semua manusia akan melalui di atas "Ash-Shirath", yaitu
titian,
dan mereka mendatanginya itu ialah karena
mereka akan berdiri di pinggir neraka, kemudian mereka lalulah ke atas
shirath itu masing-masing menurut amalan mereka: Ada
yang
melaluinya laksana petir kencangnya, ada
yang
laksana angin, ada
yang
lalu laksana burung terbang, ada
yang
lalu sekencang kuda berlari, ada pula
yang
melaluinya sekencang unta berlari
dan
ada juga melalui要ya laksana seorang
yang
berjalan
kaki
saja, sehingga pada akhirnya ada orang
yang
melalui
titian
itu, sedang nur (cahayanya) memancar dari
empu jari kaki要ya: Dia lalu di atasnya, maka
titian
itu bergoyang-goyang dan
titian
itu seakan 苔kan hendak membuatnya jatuh,
di sana berdiri banyak malaikat memegang cambuk berujungkan besi terjadi
dari
api untuk menangkap manusia." Hadits ini
dirawikan oleh Ibnu Abi Hatim. '
Di
sebuah Hadis lain
tersebut pula bahwa di
kin
kanan berdiri pula malaikat-malaikat
yang
selalu berdoa: "Allahumma sallim,
sallim." (Ya Tuhan, selamatkan, selamatkan).
Banyaklah Hadits-hadits yang lain
lagi tentang manusia akan melalui
neraka dengan meniti di atas
titian, atau mendatangi neraka
atau memasuki neraka. Hasil kesimpulannya ialah bahwa siapa saja
pun
akan melaluinya. Sedang Nabi s.a.w.
sewaktu beliau mengerjakan Mi'raj
pun
pernah ziarah ke neraka
dan
melihatnya
dari
dekat. Tetapi kalau sudah ada keterangan
bahwa ada ahli syurga yang
tidak tahu bahwa dia telah pernah
mendatangi neraka, tiba-tiba dia sudah ada saja dalam syurga, karena neraka
didinginkan ketika orang yang
beriman melaluinya dapatlah kita
fahamkan bahwa bagi Nabi kita s.a.w. neraka itu adalah sejuk di waktu
ziarahnya dahulu itu.
ثُمَّ نُنَجِّي
الَّذينَ اتَّقَوْا َ
"Kemudian itu akan Kami selamatkan
orang-orang yang
bertakwa."
(pangkal ayat
72).
Artinya,
apabila telah selesai sekalian makhluk melalui atau mendatangi neraka itu,
dan telah jatuh rnana yang
jatuh karena kufurnya atau maksiatnya,
maka dipelihara Allahlah orang
yang beriman
dan yang
bertakwa menurut amalan mereka. Cepat
dan
lambatnya melalui
titian
ialah menurut amalannya tatkala di dunia.
Maka diberi syafa'atlah
orarig Mu'min yang
pernah terlanjur berdosa besar, dan
memberikan syafa'at
pula malaikat-malaikat, Nabi-要abi dan orang-orang
yang
beriman
yang
diizinkan
Allah,
sehingga banyaklah orang
yang
telah dibakar neraka
yang
dikeluarkan: Telah hangus seluruh
diri要ya, kecuali bekas sujud yang
ada di keningnya:
Dan
keluarnya dari neraka itupun
menurut perhitungan kadar iman
yang
ada dalam hatinya. Demikianlah
berturut-turut, dikeluarkan orang-orang
yang
menurut kadar iman
yang
ada dalam hatinya. Lalu dikeluarkanlah
lebih dahulu orang yang
dalam hatinya ada iman sebesar uang
dinar, demikianlah berturut-turut, kemudian itu dikeluarkan pula sampai
orang yang
lebih kecil lagi ukuran iman dalam
hatinya, hatta orang yang
sebesar zarrah iman itu dalam hatinya.
Kemudian sekali dikeluarkanlah orang
yang
pernah mengucapkan:
La
llaha Illallah, walaupun hanya sekali
seumur hidupnya, dan walaupun tidak pernah dia berbuat baik. Akhirnya
tidak衍ah ada yang
kekal dalam neraka lagi, kecuali orang
yang
memang ditentukan buat kekal, sebagaimana
tersebut yang
demikian itu di dalam Hadits-hadits
yang
shahih, diterima dari Rasulullah s.a.w.
Lantaran itulah maka ujung ayat demikian bunyinya:
وَ نَذَرُ
الظَّالِمينَ فيها جِثِيًّا
"Dan
akan Kami biarkan orang-orang
yang
zalim itu di dalam要ya, dalam
keadaan berlutut." (ujung ayat
72)
Sungguhpun demikian, jika dipersambungkan dengan Surat
11,
Hud ayat
107,
ada juga Ulama berpendapat, bahwa jika
Allah
menghendaki, setelah hanya tinggal
orang-orang yang
kekal dalam neraka saja, Tuhan Maha Kuasa
memindahkan mereka itu ke syurga, lalu menutup neraka itu untuk
selama衍amanya. (Lihat Tafsir AI-Azhar
Juzu' 12.
Tafsir ayat
107 dan
Surat Hud).
01
02
03
04
05
06
07 08 09 10 11 12 13
14
15
16 17
18
19
20
21 Back To MainPage
>>>> |