وَما نَتَنَزَّلُ
إِلاَّ بِأَمْرِ رَبِّكَ لَهُ ما بَيْنَ أَيْدينا وَما خَلْفَنا وَما بَيْنَ
ذلِكَ وَما كانَ رَبُّكَ نَسِيًّا
(64) Dan
tidaklah kami turun melainkan dengan
perintah Tuhan engkau; kepunyaanNyalah apa
yang
ada di hadapan kita dan apa-apa
yang
di belakang kita
dan
apa-apa
yang
di antara
yang
demikian; dan tidaklah ada Tuhan engkau
itu kelupaan.
رَبُّ السَّماواتِ وَ
الْأَرْضِ وَما بَيْنَهُما فَاعْبُدْهُ وَ اصْطَبِرْ لِعِبادَتِهِ هَلْ
تَعْلَمُ لَهُ سَمِيًّا َ
(65)
Tuhan bagi semua langit dan bumi
dan
apa
yang
ada di antara keduanya; maka sembahlah
Dia nya dan berteguh hatilah di dalam beribadat kepadaNya. Apakah engkau
mengetahui bahwa bagiNya ada yang
menyamai?
Kegelisahan
Menurut
suatu riwayat dari Mujahid, ada pada satu ketika Jibril itu lambat baru
datang menemui Nabi kita, kononnya sampai 12 malam, (ada juga riwayat
mengatakan kurang dari itu), maka pada satu waktu datanglah Jibril sebagai
biasa. Lalu berkatalah Nabi s.a.w. kepadanya: "Hai Jibril, sangat gelisah
aku karena engkau lambat benar baru datang, sehingga kaum musyrikin itu
telah menyangka yang bukan-bukan." Kata Mujahid: "Maka turunlah ayat ini:
وَما نَتَنَزَّلُ
إِلاَّ بِأَمْرِ رَبِّكَ
"Dan tidaklah kami
turun melainkan dengan perintah Tuhan engkau,"
dan
seterusnya. Dan menurut sebuah riwayat lagi yang dibawakan oleh al-Hakam
bin Aban, yang dia terima dari Ikrimah bahwa dia berkata: "Terlambat Jibril
turun kepada Nabi sampai 40 hari." Kemudian itu dia pun turun. Maka
berkatalah Rasulullah s.a.w. kepada Jibril: "Lama engkau tidak turun
sehingga sangat rinduku kepada engkau." Lalu Jibril menjawab: "Bahkan aku
pun lebih lagi rinduku hendak bertemu dengan engkau, tetapi aku ini hanyalah
seorang petugas yang menjalankan perintah." Lalu Allah mewahyukan kepada
Jibril supaya dia katakan pula kepada Muhammad:
وَما نَتَنَزَّلُ
إِلاَّ بِأَمْرِ رَبِّكَ
"Dan tidaklah kami
turun melainkan dengan perintah Tuhan engkau." Hadits ini dirawikan oleh
Ibnu Abi Hatim.
Maka
dapatlah kita fahamkan bahwa Jibril berkata: "Aku ini hanya seorang petugas
yang menjalankan perintah," bahwa datangnya atau turunnya ke dunia hanyalah
kalau ada perintah Tuhan menyuruh turun, dan kalau belum ada perintah
tidaklah dia akan turun, walaupun dia sendiri pun lebih rindu lagi hendak
bertemu dengan Nabi s.a.w. Inilah dua tafsir yang kita salin di antara
beberapa tafsiran yang lain.
Ada juga
riwayat dari Imam Ahmad bahwasanya Nabi s.a.w. pada suatu hari menyuruhkan
isterinya Ummi Salamah memperhiasi rumah, karena seorang malaikat yang
istimewa akan turun menemui beliau.
لَهُ ما بَيْنَ
أَيْدينا وَما خَلْفَنا وَما بَيْنَ ذلِكَ
"KepunyaanNyalah apa
yang ada di hadapan kita dan apa-apa yang di belakang kita dan apa-apa yang
di antara yang demikian."
Ini
masih sambungan ayat yang diwahyukan T'uhan kepada Jibril dan disuruhNya
sampaikan kepada Muhammad s.a.w. Menurut tafsir dari Ibnu Katsir:
أَيْدينا
ما
"Apa yang ada di
hadapan kita"
ialah
yang kita hadapi hidup di dunia sekarang ini. Dan menurut tafsiran pula dari
Ibnu Abbas dan Said bin Jubair:
وَما خَلْفَنا
"Dan apa-apa yang di
belakang kita"
ialah
masa-masa hidup yang-telah kita belakangi, atau yang telah kita jalani dan
lalui.
وَما بَيْنَ
ذلِكَ
"Dan apa-apa yang di
antara yang demikian,"
menurut
Ibnu Abbas dan Said bin Jubair dan tafsir yang dipilih oleh Ibnu Jarir ialah
keadaan di antara hidup dunia dengan hidup akhirat.
وَما كانَ
رَبُّكَ نَسِيًّا
"Dan tidaklah ada
Tuhan engkau itu kelupaan." (ujung ayat 64).
Sama
dengan apa yang diwahyukan Tuhan di Surat adh-Dhuha: "Tidaklah Tuhan engkau
pernah meninggalkan engkau dan tidaklah Dia pernah mengecewakan." (Surat 93,
adh-Dhuha, ayat 3).
Tersebut
dalam sebuah Hadits yang dirawikan oleh Ibnu Abi Hatim dengan sanadnya dari
Abu Darda':
"Apa yang dihalalkan
oleh Allah di dalam kitabNya, itulah yang halal, dan apa yang diharamkanNya,
itulah yang haram, dan apa yang didiamkanNya maka itu adalah kumia. Sebab
itu terimalah kurniaNya itu. Karena Allah tidaklah pernah dia melupakan
sesuatu. Kemudian dibacanya ayat:
"Dan
tidaklah ada Tuhan engkau itu pemah kelupaan."
رَبُّ السَّماواتِ وَ
الْأَرْضِ وَما بَيْنَهُما َ
"Tuhan bagi semua
langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya. " (pangkal ayat 65).
Artinya
Dialah Yang Menciptakan. Dialah yang mengatur semuanya dan Dia pula Yang
Maha Kuasa dan segala keputusanNya tidaklah dapat dibantah dan dirobah:
فَاعْبُدْهُ وَ
اصْطَبِرْ لِعِبادَتِهِ
"Maka sembahlah
Dianya dan berteguh hatilah di dalam beribadat kepadaNya."
Artinya
janganlah mendua hati lagi, jangan ragu dan jangan ada perasaan dalam hati
bahwa ada yang kuasa selain Dia:
هَلْ تَعْلَمُ لَهُ
سَمِيًّا
"Apakah engkau
mengetahui bahwa bagiNya ada yang menyamai?" (ujung ayat 65).
Ujung
ayat ini pun adalah salah satu tantangan lagi. Cobalah fikirkan baik-baik,
adakah pada perkiraanmu satu kekuasaan lagi yang menyamai kekuasaan Allah
di dalam mentadbirkan semua langit dan bumi ini?
01
02
03
04
05
06
07 08 09 10 11 12 13
14
15
16 17
18
19
20
21 Back To MainPage
>>>> |