Surat yang kedua ini bernama surat
"al-Baqarah" yang berarti lembu betina, karena ada kisah tentang Bani
Israil disuruh oleh Nabi Musa a.s. mencari seekor lembu betina akan
disembelih, yang tersebut pada ayat 67 sampai 74. Adapun nama surat-surat
alQur'an bukanlah sebagai judul dari satu rencana atau nama dari satu buku
yang menerangkan suatu hal yang khas, hanyalah sebagai tanda belaka dari
surat yang dinamai itu, dan bukan karena nama itu lebih penting dari yang
lain yang diuraikan di dalamnya, karena semuanya penting. Yang menentukan
nama-nama ini adalah Rasulullah s.a.w sendiri dengan petunjuk Jibril as.
Surat al-Baqarah adalah surat yang paling panjang di antara 114 surat dalam
al-Qur'an, mengandung 286 ayat yang panjang-panjang, mengandung 2 juz
berlebih sepertiga dari al-Qur'an. Diturunkan di Madinah.
Untuk meresapkan perasaan membaca Surat al-Baqarah ini hendaklah kita ingat
bahwa sebagian besar daripada ayatnya diturunkan pada mula-mula Rasulullah
s.a.w. pindah (hijrah) ke Madinah. Mula-mula mendirikan masyarakat Islam
setelah 13 tahun menegakkan akidah di Mekkah, dan mendapat tantangan hebat
dari kaum Quraisy. Sekarang telah dapat menegakkan cita dengan bebas ,
karena kesediaan kaum Anshar menyambut Iman dan Rasul. Maka mulai dari hari
pertama beliau datang ke Madinah, nama negeri itu ditukar dari nama lama,
Yatsrib atau Thibah menjadi Madinah atau lebih tegas lagi Madinatul-Rasul,
Kota Utusan Tuhan .
Secara berfikir kenegaraan modern, dengan pergantian nama negeri dari
Yatsrib kepada Madinah itu, maklumlah kita bahwa suatu kekuasaan telah
berdiri, hanya tinggal menunggu pengakuan. Dan dapat pula hal ini kita
persambungkan dengan sariyah atau patroli yang selalu beliau kirimkan ke
luar kota Madinah, untuk menjaga dan mengawasi kalau-kalau ada serangan
musuh .
Bersamaan dengan penukaran nama negeri itu, didirikan pula sebuah masjid.
Dari masjid itulah diatur ibadat dan mu'amalat dan keputusan hukum dan
diterima tamu-tamu dari luar negeri dan diatur siasat perang dan damai.
Meskipun telah terlepas daripada tantangan kaum musyrikin Quraisy yang di
Mekkah, dan meskipun telah dapat menyusun kekuatan Islam dan melancarkan
hukumnya, di Madinah mulailah berhadapan dengan kaum Yahudi, yang telah
duduk di negeri itu sejak beratus tahun, setelah terjadi berkali-kali
pengusiran raja-raja Romawi atas mereka dari Palestina.
Mereka merasa bahwa kelas mereka lebih tinggi dari penduduk Arab asli yang
tinggal di negeri itu, yang umumnya dari persukuan Aus dan Khazraj, sebab
mereka merneluk agama Tauhid, mempunyai Kitab Taurat dan kedatangan berpuluh
Nabi di jaman dahulu. Kepada orang-orang Arab penduduk ash An kerap mereka
membanggakan tentang kepercayaan mereka, dan di masa itu sudah mulai ada
perasaan bagi mereka bahwa mereka adalah umat pilihan Tuhan. Pernah juga
mereka menyebut kepada orang Arab itu bahwa Kitab Taurat mereka ada menyebut
bahwa akan datang lagi seorang Rasul yang akan menyempurnakan hukum Taurat.
Orang-orang Arab Aus dan Khazraj itu, keturunan dari Arab Qahthan yang
datang terpencar dari Arabia Selatan setelah runtuh kerajaan Saba',
kerapkali mereka merasa rendah diri mendengar cerita cerita kebanggaan
orang-orang Yahudi itu, yang mencap mereka tidak berperadaban, tidak
mempunyai anutan yang tertentu dan hanya menyembah berhala.
Perkataan-perkataan orang Yahudi inilah yang sebagian besar mendorong mereka,
bila mereka telah mendengar bahwa seorang Nabi telah lahir di Mekkah, mereka
datang sembunyisembunyi mempelajari bagaimana keadaan Nabi itu yang
sebenarnya. Mereka datang sembunyi karena takut dimusuhi oleh orang Quraisy
sendiri dan merahasiakannya juga dari orang Yahudi yang selalu menyebut
kedatangan Nabi itu.
Akhirnya rnenjadi kenyataanlah bahwa Rasulullah pindah ke Madinah,
diiringkan oleh kaum Muhajirin dari Mekkah dan disambut oleh orang Arab yang
mereka pandang hina itu, yang mereka diberi gelar kehormatan oleh Rasulullah
yaitu Anshar, pembela atau penolong Nabi , pembela atau penolong Islam .
Dengan siasat yang baik sekali , mulai saja pindah ke Madinah , Rasulullah
telah membuat berbagai perjanjian dengan kaum Yahudi itu , agar bertetangga
dengan baik , akan sama mempertahankan negeri Madinah jika dia diserang dari
luar, dan mereka disebut Ahlul-Kitab, tidak disamakan pandangan kepada
mereka dengan pandangan kepada kaum musyrikin, melainkan diperlakukan dengan
hormat.
Tetapi kian lama kian nyata bahwa perjanjian-perjanjian bertetangga baik itu
tidaklah mereka junjung tinggi. Mereka kian lama kian menunjukkan sikap
angkuh, merasa diri lebih, menentang, menguji Nabi dan menghina Islam. Maka
kita dapatilah dalam Surat alBaqarah ini ayat-ayat yang telah mulai
menghadapi mereka, yang dalam bahasa sekarang disebut konfrontasi. Tetapi
dasar dari tantangan itu ialah menyadarkan mereka pokok ajaran Tauhid dan
mengingatkan pertolongan-pertolongan yang telah diberikan Illahi kepada
mereka. Dan memperingatkan pula bahwa ajaran yang dibawa Muhammad ini
bukanlah memusuhi Yahudi, tetapi sambungan dari usaha Rasulrasul yang
dahulu, bahwasanya baik Yahudi dan Nasrani, atau ajaran yang dibawa Muhammad
sekarang, hanya satu saja rumpun asalnya, yaitu agama "Menyerah diri kepada
Allah", yang telah dimulai oleh nenek-moyang mereka Ibrahim a.s.. Ibrahimlah
yang menurunkan Ishak dan Ya'qub yang menimbulkan Bani Israil. Dan Ibrahim
pula yang beranak Ismail, lalu menurunkan Muhammad s.a.w dan Arab Mustaribah.
Kedatangan Muhammad ialah mengajak semua supaya kembali kepada agama "
Menyerah diri kepada Tuhan " ajaran Ibrahim itu , yang dalam bahasa Arabnya
disebut ISLAM.
Disamping soal menghadapi Yahudi ini timbul lagi soal lain, yaitu Arab
penduduk Madinah sendiri yang merasa diri mereka
" dilangkahi " tersebab kedatangan Rasulullah ke Madinah. Selama ini
pimpinan atau leadership dipegang oleh mereka, tetapi sejak Rasulullah s.a.w
datang, mereka merasa tersingkir. Akan dihadapi secara kasar, ternyata telah
kalah sebab pandangan orang ramai (opini publik) telah menerima Rasulullah.
Inilah yang menjadi kaum munafik yang dipimpin oleh Abdullah bin Ubai. Kaum
munafik inipun menjadi "penyakit"dalam tubuh masyarakat Islam. Dihadapan,
mereka mengakui beriman, dibelakang mereka mencemooh, dan berusaha dalam
segala kesempatan untuk menghambat terbentuknya kekuatan Islam. Kalau perlu
dan ada keuntungan, merekapun sudi berkawan dengan kaum Yahudi itu. Dan
kalau ada serangan dari pihak Quraisy, mereka dengan sembunyi-sembunyi
menyatakan persetujuan.
Adapun orang Quraisy di Mekkah sendiri, berpindahnya Rasulullah s.a.w ke
Madinah adalah sangat mencemaskan mereka.
Sebab sudah terang bahwa Muhammad di Madinah akan kuat dan teguh. Merekapun
lalu menyusun terus kekuatan buat memberantas Islam yang mulai tumbuh di
Madinah itu, dan kabilah-kabilah Arab di War Mekkah dan Madinah, karena
masih menganggap kaum Quraisy pimpinan mereka, maka merekapun turut
menentang Muhammad.
Itulah tiga front yang dihadapi di Madinah pada masa itu. Tentu saja di
antara ketiga front itu, front Yahudilah yang lebih meminta perhatian, lebih
dari yang lain. Dalam kepercayaan Islam, mereka itu berpokok dalam satu
ajaran Tuhan. Tetapi keagamaan mereka sudah rnembeku, sudah jumud, karena
diselubungi oleh adat dan pengaruh, dan sudah nyata pula bahwa kitab Taurat
yang suci itu sudah banyak berubah, baik dirubah dengan sengaja ataupun
karena telah hilang naskahnya yang ash. Memang sudah sangat lama Taurat yang
asli itu tidak ada lagi. Mereka ini diseru diinsafkan dan kalau mereka
menentang, dijawab tantangan itu dengan setimpal.
Lantaran itu maka soal-soal membuka kecurangan dan ketidak jujuran Yahudi
lalu mengajak mereka kepada jalan yang benar, banyak terdapat dalam surat
al-Baqarah ini. Dan terdapat pula membuka kecurangan kaum munafik.
Tetapi sementara xnenghadapi yang diluar , maka pembangunan agama dari dalam
pun berjalan dengan Iancar.
Di surat al-Baqarah bertemulah ayat-ayat berkenaan dengan rumah tangga,
perkawinan dan perceraian.
Bertemu peraturan mengerjakan Haji, mengerjakan puasa dan mengeluarkan zakat.
Dan mencela keras memakan riba. Memben.tukbudipekerti dengan memperbanyak
derma clan sedekah. Dan satu peraturan yang terpenting di dalam surat al-Baqarah
ialah mengalihkan kiblat dari Baitul Maqdis ke Mekkah, dengan ini Islam
mendapat pribadinya. Feraturan ini didahului dengan kisah Nabi Tbrahim a.s.
dan putranya Ismail a. s., diperintahkan'Tuhan mendirikan Baitullah. Dengan
peralihan kiblat orang dapat mengerti bahwa Muhammad bukan membawa peraturan
baru asal mengganjil saja, tetapi menghidupkan kembali sunnah Nabi Ibrahim
a. s.
Dan dalam surat al-Baqarah sudah mulai diadakan perintah Jihad, kebolehan
berperang di dalam mempertahankan akidah.
Banyak lagi surat-surat yang lain diturunkan di Madinah , tetapi Surat al-Baqarah
adalah termasuk surat yang terdahulu sekali , meskipun ada juga beberapa
ayat yang kemudian datangnya, dimasukkan ke dalam susunan Surat al-Baqarah
karena hubungan isinya.
Dalam pada itu terdapatlah di Surat ini pembangunan jiwa kaum mukminin di
dalam memegang teguh agama, menegakkan budi dan menyebarkan dakwah.
1. Supaya mempunyai kesungguh-sungguhan dan memberikan teladan yang baik
yang akan ditiru orang.
2. Kesanggupan menegakkan dalil dan alasan bahwa golongan yang tidak
menyetujui ajaran Islam, adalah pada pendirian yang salah.
3. Jangan merasa lemah dan hina karena kemiskinan atau karena berpindah dari
tempat kelahiran ke tempat yang baru, karena mereka pindah adalah karena dibawa cita-cita.
Dan jangan gentar menghadapi bahaya.
4. Bersiap dan berwaspada terus, sedia senjata dan berani menghadapi bahaya,
karena mereka selalu dalam kepungan musuh.
5. Kuatkan hati, perdalam pengertian tentang iman dan perhebat hubungan
dengan Allah dengan melakukan ibadat dan takwa ; sehingga kikis dari diri sendiri dan dari
masyarakat segala kebiasaan jahiliah yang telah lalu.
6. Dirikan rumahtangga yang baik, persuami-istrian yang tentram dan alirkan
pendidikan kepada anak, dan sebarkan cinta kepada sesama manusia, kepada
keluarga terdekat, anak yatim dan orang fakir miskin.
Inilah beberapa intisari dari Surat al-Baqarah yang kelak akan disempurnakan
lagi oleh Surat-surat yang sebagai berikutnya, All Imran, an-Nisa dan
seterusnya. Ayat-ayatnya agak panjang, tidak ketat dan pendek
seperti Surat-surat Mekkah. Demikian umumnya Surat-surat Madinah, sebab
ialah karena dia sudah banyak memperincikan hukum, apatah lagi karena telah
bercampur dengan menghadapi orang Yahudi, yang bahasa Arab mereka tidak
sefasih bahasa yang dipakai oleh orang Quraisy di Mekkah.
01
02 03
04
05 06
07
08
09 10 11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23 24
25
Back To MainPage
>>>>
|