Tafsir Suroh Maryam ayat 64 - 65           

                                                                   


وَما نَتَنَزَّلُ إِلاَّ بِأَمْرِ رَبِّكَ لَهُ ما بَيْنَ أَيْدينا وَما خَلْفَنا وَما بَيْنَ ذلِكَ وَما كانَ رَبُّكَ نَسِيًّا

(64) Dan tidaklah kami turun melainkan dengan perintah Tuhan engkau; kepunyaanNyalah apa yang ada di hadapan kita dan apa-apa yang di belakang kita dan apa-apa yang di antara yang demikian; dan tidaklah ada Tuhan engkau itu kelupaan.


رَبُّ السَّماواتِ وَ الْأَرْضِ وَما بَيْنَهُما فَاعْبُدْهُ وَ اصْطَبِرْ لِعِبادَتِهِ هَلْ تَعْلَمُ لَهُ سَمِيًّا َ

(65) Tuhan bagi semua langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya; maka sembahlah Dia nya dan berteguh hatilah di dalam beribadat kepadaNya. Apakah engkau mengetahui bahwa bagiNya ada yang menyamai?


Kegelisahan

Menurut suatu riwayat dari Mujahid, ada pada satu ketika Jibril itu lambat baru datang menemui Nabi kita, kononnya sampai 12 malam, (ada juga riwayat mengatakan kurang dari itu), maka pada satu waktu datanglah Jibril sebagai biasa. Lalu berkatalah Nabi s.a.w. kepadanya: "Hai Jibril, sangat gelisah aku karena engkau lambat benar baru datang, sehingga kaum musyrikin itu telah menyangka yang bukan-bukan." Kata Mujahid: "Maka turunlah ayat ini:

وَما نَتَنَزَّلُ إِلاَّ بِأَمْرِ رَبِّكَ

"Dan tidaklah kami turun melainkan dengan perintah Tuhan engkau,"

dan seterus­nya. Dan menurut sebuah riwayat lagi yang dibawakan oleh al-Hakam bin Aban, yang dia terima dari Ikrimah bahwa dia berkata: "Terlambat Jibril turun kepada Nabi sampai 40 hari." Kemudian itu dia pun turun. Maka berkatalah Rasulullah s.a.w. kepada Jibril: "Lama engkau tidak turun sehingga sangat rinduku kepada engkau." Lalu Jibril menjawab: "Bahkan aku pun lebih lagi rinduku hendak bertemu dengan engkau, tetapi aku ini hanyalah seorang petugas yang menjalankan perintah." Lalu Allah mewahyukan kepada Jibril supaya dia katakan pula kepada Muhammad:

وَما نَتَنَزَّلُ إِلاَّ بِأَمْرِ رَبِّكَ

"Dan tidaklah kami turun melain­kan dengan perintah Tuhan engkau." Hadits ini dirawikan oleh Ibnu Abi Hatim.

Maka dapatlah kita fahamkan bahwa Jibril berkata: "Aku ini hanya seorang petugas yang menjalankan perintah," bahwa datangnya atau turunnya ke dunia hanyalah kalau ada perintah Tuhan menyuruh turun, dan kalau belum ada perintah tidaklah dia akan turun, walaupun dia sendiri pun lebih rindu lagi hendak bertemu dengan Nabi s.a.w. Inilah dua tafsir yang kita salin di antara beberapa tafsiran yang lain.

Ada juga riwayat dari Imam Ahmad bahwasanya Nabi s.a.w. pada suatu hari menyuruhkan isterinya Ummi Salamah memperhiasi rumah, karena se­orang malaikat yang istimewa akan turun menemui beliau.

 لَهُ ما بَيْنَ أَيْدينا وَما خَلْفَنا وَما بَيْنَ ذلِكَ

"KepunyaanNyalah apa yang ada di hadapan kita dan apa-apa yang di belakang kita dan apa-apa yang di antara yang demikian."

Ini masih sam­bungan ayat yang diwahyukan T'uhan kepada Jibril dan disuruhNya sampaikan kepada Muhammad s.a.w. Menurut tafsir dari Ibnu Katsir:

أَيْدينا ما

"Apa yang ada di hadapan kita"

ialah yang kita hadapi hidup di dunia sekarang ini. Dan menurut tafsiran pula dari Ibnu Abbas dan Said bin Jubair:

وَما خَلْفَنا

"Dan apa-apa yang di belakang kita"

ialah masa-masa hidup yang-telah kita belakangi, atau yang telah kita jalani dan lalui.

 وَما بَيْنَ ذلِكَ

"Dan apa-apa yang di antara yang demikian,"

menurut Ibnu Abbas dan Said bin Jubair dan tafsir yang dipilih oleh Ibnu Jarir ialah keadaan di antara hidup dunia dengan hidup akhirat.

 وَما كانَ رَبُّكَ نَسِيًّا

"Dan tidaklah ada Tuhan engkau itu kelupaan." (ujung ayat 64).

Sama dengan apa yang diwahyu­kan Tuhan di Surat adh-Dhuha: "Tidaklah Tuhan engkau pernah meninggalkan engkau dan tidaklah Dia pernah mengecewakan." (Surat 93, adh-Dhuha, ayat 3).

Tersebut dalam sebuah Hadits yang dirawikan oleh Ibnu Abi Hatim dengan sanadnya dari Abu Darda':

         

                         

"Apa yang dihalalkan oleh Allah di dalam kitabNya, itulah yang halal, dan apa yang diharamkanNya, itulah yang haram, dan apa yang didiamkanNya maka itu adalah kumia. Sebab itu terimalah kurniaNya itu. Karena Allah tidaklah pernah dia melupakan sesuatu. Kemudian dibacanya ayat:

"Dan tidaklah ada Tuhan engkau itu pemah kelupaan."

رَبُّ السَّماواتِ وَ الْأَرْضِ وَما بَيْنَهُما َ

"Tuhan bagi semua langit dan bumi dan apa yang ada di antara kedua­nya. " (pangkal ayat 65).

Artinya Dialah Yang Menciptakan. Dialah yang meng­atur semuanya dan Dia pula Yang Maha Kuasa dan segala keputusanNya tidaklah dapat dibantah dan dirobah:

فَاعْبُدْهُ وَ اصْطَبِرْ لِعِبادَتِهِ

"Maka sembahlah Dianya dan berteguh hati­lah di dalam beribadat kepadaNya."

Artinya janganlah mendua hati lagi, jangan ragu dan jangan ada perasaan dalam hati bahwa ada yang kuasa selain Dia:

هَلْ تَعْلَمُ لَهُ سَمِيًّا

"Apakah engkau mengetahui bahwa bagiNya ada yang menyamai?" (ujung ayat 65).

Ujung ayat ini pun adalah salah satu tantangan lagi. Cobalah fikirkan baik-baik, adakah pada perkiraanmu satu kekuasaan lagi yang me­nyamai kekuasaan Allah di dalam mentadbirkan semua langit dan bumi ini?


 01 02  03  04  05  06  07  08  09  10   11  12  13  14  15  16   17  18  19  20  21   Back To MainPage  >>>>