Cintakan
Allah
Disuruhlah kita selalu membaca al-Qur'an dengan
sebenar-benar baca, artinya dengan menjurus kan fikiran kepadanya. Dengan
demikian kelak terasa hubungan di antara satu ayat dengan ayat yang
menyambutnya. Ujung ayat 30 di atas menyatakan bahwa Tuhan Allah itu amat
sayang, amat kasih kepada hamba-hambaNya. Sehingga orang yang pernah
bersalah diberi kesempatan mengikuti amalan yang jahat dengan banyak-banyak
berbuat baik disertai memohon ampun. Tuhan selalu bersedia menerima
kedatangan hambaNya yang demikian.
Apa kesan yang terasa dalam hati yang beriman bila membaca sampai di sini?
Ialah cinta, kasih-sayang Tuhan kepada hambaNya. Maka dengan sendirinyapun,
dalam perasaan si hamba terasalah pula keinginan membalas cinta itu.
Bertepuk tidak sebelah tangan hendaknya. Dalam suasana rasa yang demikian
datanglah ayat lanjutan ini:
قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللهَ فَاتَّبِعُوني يُحْبِبْكُمُ اللهُ وَ
يَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَ اللهُ غَفُورٌ رَحيمٌ
"katakanlah: Jika memang kamu cinta kepada Allah, maka turutkanlah aku,
niscaya cinta pula Allah kepada kamu dan akan diampuni Nya dosa-dosa kamu.
Dan Allah adalah Maha pengampun lagi Penyayang." (ayat 31).
Maka perasaan yang tadinya masih terasa samar-samar, laksana masih mencari-sari
di antara si hamba dengan Tuhannya, sekarang rahasia itu telah terbuka. Mari
kita uraikan ! .
"Engkau telah mengatakan dalam ujung kataMu bahwa Engkau tetap belas-kasihan
kepada aku, hambaMu yang lemah ini, ya Tuhanku ! Sebenarnya aku sendiripun
begitu kepada Engkau.
Aku cinta kepada Engkau ! Engkau berikan kepadaku suatu perasaan yang halus,
suatu 'iffah atau wijdan. Terasa dalam hati kecilku bahwa tidak pernah aku
lepas dari tilikanMu, selalu aku Engkau bimbing, banyak nikmatMu kepadaku.
Aku selalu hanya menerima saja, aku tidak dapat memberi kepadaMu.
Bagaimana aku akan dapat memberi sedang nyawakupun, nyawa yang
sedekat-dekatnya kepadaku, Engkau yang punya. lantaran ituah maka kasih
cintaku kepada Engkau tumbuh dengan mesranya. Aku takut kepada Engkau karena
Engkau. Hanya dengan sebuah tempurung aku menerima nikmatMu yang seluas
lautan. Tetapi sungguhpun aku takut, akupun rindu kepada Engkau. Aku cemas,
tetapi di dalam cemasku itu akupun mempunyai penuh harapan.
Tuhanku ! Engkau ada ! Sungguh Engkau ada ! Hatiku merasainya. Aku ingin
sekali berjumpa dengan engkau, tetapi aku tidak tahu ke mana jalan. Dan aku
Engkau takdirkan jadi manusia. Aku sendiri tahu kelemahan dan kekuranganku.
Sebab itu kadang-kadang terasa malu aku akan melihat Engkau, tetapi aku
hendak melihat juga. Tuhanku, tolong aku, tolong aku. Tolong aku dalam
penyelesaian soalku ini."
Di sinilah datang jawaban Tuhan, dirumuskan oleh ayat ini. Jika
sungguh-sungguh engkau cinta kepadaKu, maka jalan buat menemuiKu mudah saja.
Memang Aku Maha Mengetahui, bahwa banyak hambaKu yang seperti engkau, ingin
menemuiKu, ingin bersimpuh di hadapanKu, hatinya penuh dengan ingat kepadaKu.
Sebelum engkau Aku adakanpun telah Kuketahui keinginan, kerinduan, dan
kecintaan itu. Untuk itulah aku utus RasulKu kepadamu; dialah petunjuk jalan
menuju aku itu. "Hai utusanKu! Sampaikanlah pesanKu itu kepada seluruh
hambaKu yang rindu, asyik dan cinta kepadaKu itu. Bentuklah sebuah rombongan
itu; zumaran, berbondong-bondong. Tiap-tiap rombongan di bawah pimpinan
engkau, wahai utusanku! Katakanlah kepada mereka wahai rasulKu, cinta mereka
Aku balas, bertepuk tidak sebelah tangan. Tadi mereka menyebut bahwa mereka
sebagai manusia. pernah bersalah. Aku tahu itu, Aku lebih tahu. Sebab Aku
yang mengetahui asal kejadian. Maka apabila rombongan itu telah terbentuk,
dan mereka telah berkumpul di dalamnya, dan engkau sendiri yang memimpin,
tandanya mereka telah benar-benar telah berjalan menuju Aku. Aku ampuni dosa
mereka. Aku mempunyai pula suatu nama yang menunjukkan sifatKu yaitu tawwab,
artinya memberi taubat, menerima hambaKu yang kembali. Akupun mempunyai
suatu nama menunjukkan sifatKu, yaitu ghafur, pemberi ampun. Akupun rahim,
amat penyayang. Bagaimana akan kamu ketahui kebesaran Asma'Ku itu, kalau
yang bersalah di antara kamu memohon ampun tidak Aku ampuni?"
Ingatlah kembali salah satu sebab turunnya ayat ini, yaitu utusan dan
rombongan Nasrani 60 orang dengan 14 orang terkemuka sedang berada di
Madinah.
Nabi Musa yang besar telah mengajarkan kepada Bani Israil suatu ajaran yang
berintisari pengorbanan. Sifatnya ialah jalal, kemuliaan. Nabi Isa Almasih
yang agung telah membawa lanjutan ajaran yang berdasar hubb, artinya cinta.
Sifatnya ialah jamal, keindahan. Sekarangdatang Nabi Muhammad saw.
menyempurnakan penyerahan diri kepada Tuhan itu, Islam. Sifatnya ialah
kamal, kesempurnaan. Nyatalah ayat-ayat ini meninggalkan kesan yang mendalam
juga pada anggota-anggota utusan Nasrani itu; Muhammad s.a.w, pun
membicarakan dari hat cinta.
Memang cintalah pintu pengajian itu, yang selalu dibuka dengan ucapan:
"Dengan nama Allah Yang Maha Murah, lagi Penyayang."
Tetapi cinta dalam ucapan sajapun tidaklah cukup. Bahkan cinta hati
tidak diikuti pengorbanan tidaklah cukup. Menyatakan cinta, padahal kehendak
hati yang dicintai tidak diikuti, adalah cinta palsu. Allah tidak menyukai
kepalsuan.
Kamu durhakai Allah, padahal kamu menyatakan cinta kepadaNya. Ini adalah
mustahil dalam kejadian, dan ini adalah ganjil Jika memang cintamu itu cinta
sejati, niscaya kamu taat kepadaNya. Sebab orang yang bercinta, terhadap
yang dicintainya, selalu patuh.
Oleh sebab itu datanglah sambungan ayat:
قُلْ أَطيعُوا اللهَ وَ الرَّسُولَ
"Katakanlah: hendaklah kamu taat kepada Allah dan Rasul" (pangkal
ayat 32).
Taatlah kepada Allah dan ikuti jejak rasul, niscaya kamu akan yakin bahwa
bimbingannya tidak akan membawamu kepada kecelakaan. Apabila kamu telah
cinta kepada sesuatu, tentu keinginan kamu adalah keinginan dia. Apatah lagi
cinta kepada Allah. Kalau kamu telah cinta kepada Allah, niscaya fanalah
kesukaan dirimu sendiri, lebur ke dalam kesukaan Allah. Niscaya bertaubat
kamu, hanya Satu Dia saja ingatanmu. Tidak berbelah bagi. Kalau terbelah
sedikit saja, niscaya terbelah pula ketaatanmu, palsulah cintamu. Taat
kepada rasul adalah akibat taat kepada Allah, sebab Rasul itu diutus buat "menjemput
kamu dan menunjukkan jalan serta memimpin perjalanan itu sekali.
فَإِنْ تَوَلَّوْا فَإِنَّ اللهَ لا يُحِبُّ الْكافِرينَ
" Tetapi jika kamu berpaling, maka sesungguhnya Allah tidak suka kepada
orang-orang yang kafir "
(ujung ayat 32).
Maka adalah orang-orang yang terpacul, tercampak ke luar dari rombongan. Ada
yang mengaku cinta kepada Allah, tetapi bukan bimbingan Muhammad yang hendak
diturutinya, diapun tersingkir ke tepi. Dia maghdhub, dimurkai Tuhan.Ada
yang mencoba-coba membuat rencana sendiri, memandai-mandai, maka diapun
terlempar keluar, dia dhallin, diapun tersesat.Ada yang tidak sabar, lantas
tercecer di tengah jalan. Ada yang terpesona oleh beberapa hal yang disangka
indah, sehingga dia lupa bahwa yang akan dituju ialah yang sebenar-benar
indah.
Orang-orang yang semuanya telah kafir, artinya tidak percaya lagi kepada
bimbingan Tuhan; niscaya Tuhan tidak bisa mencintai mereka. Sebab itu maka
cinta yang sejati ialah penyerahan diri bulat-bulat, bukan sayang yang
terbagi-bagi.
Dan mesti sabar menerima apa yang ditimpakan kekasih. Sehingga kalau ada
orang yang mengatakan kepada kekasihnya: " walaupun ke lautan api beta ini
tuan bawa, beta akan mengikutinya juga." Ucapan yang demikian hanya layak
kepada Tuhan, dan Tuhan tidak akan membawa kecintaanNya ke lautan api,
melainkan ke dalam syurga.
Ayat-ayat inipun masih berhubungan rapat dengan ayat yang diatasnya, tadi
dilarang orang yang beriman menghubungkan wilayah dengan orang kafir, jangan
mengangkat mereka jadi pelindung atau jadi pemerintahan. Kecuali kalau
hendak menjaga dan memelihara supaya jangan datang dari mereka apa yang
ditakuti. Kemudian datang ayat ini, mengatakan bahwa cinta sejati hanya
kepada Allah dengan mengikuti Nabi saw. sudah itu datang ayat yang lebih
tegas menyuruh taat kepada Allah dan Rasul. Maka kalau kita renungkan
pertalian ayat ini satu dengan yang lain, nampaklah bahwa pokoknya orang
yang beriman tidak boleh berwilayah kepada orang yang kafir, kecuali kalau
sudah sangat terpaksa. Tetapi orang-orang yang imannya sudah sangat mendalam
dan cintanya yang pertama dan utama, yaitu Allah.
01
02
03
04
05
06
07
08
09 10 11
12 13 14
>>>> |