Tafsir Surat Al -Mujaadalah Ayat 5 - 6                 

                                                                   


إِنَّ الَّذينَ يُحَادُّونَ اللَّهَ وَ رَسُولَهُ كُبِتُوا كَما كُبِتَ الَّذينَ مِنْ قَبْلِهِمْ وَ قَدْ أَنْزَلْنا آياتٍ بَيِّناتٍ وَ لِلْكافِرينَ عَذابٌ مُهينٌ

5. Sesungguhnya orang·orang yang menantang Allah dan Rasul-Nya, pastilah mereka dihinakan sebagaimana telah dihinakan orang-orang yang sebelum mereka. Dan sesungguhnya telah Kami turun·kan bukti-bukti yang nyata. Dan bagi orang-orang yang kafir ada-ah azab yang menghinakan.
 


يَوْمَ يَبْعَثُهُمُ اللَّهُ جَميعاً فَيُنَبِّئُهُمْ بِما عَمِلُوا أَحْصاهُ اللَّهُ وَ نَسُوهُ وَ اللَّهُ عَلى‏ كُلِّ شَيْ‏ءٍ شَهيدٌ

6. Pada hari yang akan dibangkitkan mereka itu sekalian oleh Allah , lalu diberitakan kepada mereka apa yang telah mereka kerjakan.Dihitung dianya oleh Allah sedang mereka telah lupa akan dia. Dan Allah atas tiap-tiap sesuatu adalah Menyaksikan.
 


Pada ujung dari ayat yang ke 4 telah diterangkan ancaman siksaan pedih bagi orang yang tidak manerima peraturan yang telah diturunkan oleh Tuhan, bahwa mereka akan mandapat azab siksaan yang pedih.Di yat ini ditegaskan lagl terhadap orang yang menantang Allah dan Rasul.
 

إِنَّ الَّذينَ يُحَادُّونَ اللَّهَ وَ رَسُولَهٌُ
"Sesungguhnya 0rang·0rang yang menantang Allah dan RasulNya." {Pangkal ayat 5].

Yaitu orang yang berkeras mempertahankan kekacauan jahiliyah , lalu menantang kepada Allah dan Rasul ; mengatakan bahwa peraturan pusaka nenek moyang merekalah yang baik, peraturan yang datang dari Allah tldak baik. Teranglah bahwa orang ini hendak mengadu kekuatan dengan Tuhan dan Rasul ! .

Betapa akan jadinya orang yang seperti ini ?

كُبِتُوا كَما كُبِتَ الَّذينَ مِنْ قَبْلِهِمْ
Pastilah mereka dihinakan sebagaimana telah dihinakan orang-orang yang sebelum mereka.

Mereka akan dihinakan sebab mereka tidak mempunyal nilai kehidupan yang teratur.
Hidup tidak mempunyai nilai, tujuan kehidupan gelap gulita. Pedoman hanya hawa nafsu belaka.

Sebab itu mereka jadi hina, rendah, tldak ada harga dan tidak; dapat mengangkat martabatnya untuk naik. Hal seperti itu telah sering kejadian pada ummat-ummat yang dahulu. Maka masyarakal Islam yang baru terbentuk di Madinah ini hendaklah taat kepada Allah dan Rasul, menjalankan perintahnya dan menghentlkan larangannya, agar nasib mercka jangan serupa dengan ummat-ummat yang terdahulu itu pula.

 وَ قَدْ أَنْزَلْنا آياتٍ بَيِّناتٍ

Dan sesungguhnya telah Kami turunkan bukti-bukti yang nyata.

” Dalam ayat ini bukti-bukti itu disebut ayaatin bayyinaatin " yang diartikan bukti-bukti yang nyata. Bukan buktl yang samar , bukan khayalan.

Karena Tuhan mempunyai 'qadhaa dan qadar, ketentuan yang tidak dapat dirubah. Barang siapa yang menyeleweng dari peraturan yang digariskan Tuhan pastilah manjadi hina. Disebelah selatan dari Tanah Hejaz ini akan bertemu bekas negeri-negri yang binasa, sebagai negri Nabi Hud dan Negri Tubba' Di sebelah utara akan bertemu bekas negeri Madyan yang kepada mereka diutus Nabi Syuaib. Demikian juga negeri·negeri yang lain. Hanyut dan hancur ummat itu. hanya tinggal tanda-tanda, bukti-bukti yang dapat disaksikan.

  وَ لِلْكافِرينَ عَذابٌ مُهين
"Dan bagi orang-orang yang kafir adalah azab yang menghinakan." [Ujujg ayat 5].

Ayat ini turun di Madinah. Mungkin dia turun sesudah beberapa kali telah terjadi peperangan dengan kaum Musyrikin, terutama setelah terjadi peperangan Badr. Meskipun dalam peperangan Uhud seakan-akan kaum yang beriman terdesak namun kemenangan kaum yang kafir menolak bimbingan Tuhan dan seruan Nabi hanya sekali itu saja. setelah itu sifat mereka tidak menyerang ( ofensif ) melainkan bertahan, dan kaum yang berimanlah yang selalu menyerang, menyerbu dan mendesak. Sehingga kian lama daerah kekufuran itu kian sempit. Azab yang menghinakan itu telah mulai mereka terima.

يَوْمَ يَبْعَثُهُمُ اللَّهُ جَميعاًٌ
” (lngatlah) pada hari yang akan dibangkitkan mereka itu sekalian oleh Allah.
[Pangkal ayat 6].

Hari itu ialah hari akhirat kelak. Di sana meraka akan mendapat azab yang lebih membuat mereka jadi hina;"lalu diberitakan kepada mereka apa yang telah mereka kerjakan."

Semua apa juapun ’amalan di dunia ini yang telah mereka jalankan dibuka kembali dan diberi nilai oleh Tuhan. Akan ternyata ’amal baik dan amal buruk. Mana amalan yang karena Allah dan mana amalan yang karena kepalsuan belaka.

 فَيُنَبِّئُهُمْ بِما عَمِلُوا أَحْصاهُ اللَّهُ وَ نَسُوهُ
”Dihitung dianya oleh Allah, sedang mereka telah lupa akan dia."

Semua amalan yang dikerjakan oleh manusia di dalam dunia ini tidaklah ada yang luput dari catatan Tuhan , baik besar ataupun kecil. Sebab itu mudah pulalah bagi Tuhan menguraikan, mencuraikan, memaparkan dan menghitung satu demi satu di akhirat kelak. Sedang kita manusia segera saja lupa apa yang telah pernah kita kerjakan. bahkan kerja sehari yang telah lalu telah kita lupakan sehari di belakangnya.

Umur kita berlalu dalam serba kelupaan. Yang dapat kita catat hanyalah yang sempat kita catat. Lebih banyak yang tidak tercatat daripada yang tercatat.

 وَ اللَّهُ عَلى‏ كُلِّ شَيْ‏ءٍ شَهيد
"Dan Allah atas tiap-tiap sesuatu adalah menyaksikan. [Ujung ayat 6].

Kita sendiri apakah yang dapat kita saksikan tentang diri kita? Berapa bagiankah daripada badan kita yang dapat kita ketahui ?

Katerangan ayat ini memberi peringatan kepada manusia bahwa dia selalu dalam tilikan Allah. Sebab itu janganlah dalam hidupnya dia bersikap sembrono, bertindak semau - maunya saja, mentang-mentang merasa diri kuat atau dapat menyembunyikan rahasia.


 01   02   03   04   05   06  07  08                                             Back To MainPage       >>>>