لا تَجِدُ قَوْماً يُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَ
الْيَوْمِ الْآخِرِ يُوادُّونَ مَنْ حَادَّ اللَّهَ وَ رَسُولَهُ وَ لَوْ
كانُوا آباءَهُمْ أَوْ أَبْناءَهُمْ أَوْ إِخْوانَهُمْ أَوْ عَشيرَتَهُمْ
أُولئِكَ كَتَبَ في قُلُوبِهِمُ الْإيمانَ وَ أَيَّدَهُمْ بِرُوحٍ مِنْهُ وَ
يُدْخِلُهُمْ جَنَّاتٍ تَجْري مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهارُ خالِدينَ فيها رَضِيَ
اللَّهُ عَنْهُمْ وَ رَضُوا عَنْهُ أُولئِكَ حِزْبُ اللَّهِ أَلا إِنَّ حِزْبَ
اللَّهِ هُمُ الْمُفْلِحُونَ
22 Tidakkah akan engkau dapati seorang yang beriman
kepada Allah dan Hari yang akhir berkasih-kasihan dengan orang yang
menantang Allah dan Rasul-Nya , dan walaupun mereka itu ayah-ayah mereka
sendiri atau saudara-saudara rnereka atau kaum keluarga mereka , orang-orang
itu telah menuliskan iman dalarn hati mereka dan mereka telah disokong oleh
Roh daripada-Nya ; dan Dia akan memasukkan rnereka ke dalam surga-surga yang
mengalir di bawahnya sungai-sungai , akan kekal mereka di dalamnya. Allah
telah ridha kepada mereka dan mereka pun telah ridha kepada-Nya. Mereka itu
golongan Allah ! Ketahuilah bahwa sesungguhnya golongan Allah , mereka
itulah yang menang
DISIPLIN
Tuhan menjelaskan bahwa golongan
syaithan yang menentang Allah Rasul-Nya tidaklah akan menang. Bahkan yang
pasti menang ialah Allah dan Rasul-Rasul-Nya.
Allah dan rasul-Rasul-Nya itu akan menang terus sampai hari qiyarnat.
Kebenaran Allah tidaklah akan dapat ditantang oleh manusia. Tiap datang
seorang Rasul tiap berkumpul pula golongan-golongan syaithan menantangnya
dengan segala kekuatan yang ada pada mereka, namun penantang-penantang itu
akhirnva hancur belaka, namun kebenaran tetap tegak. untuk menerima lagi
serangan bertubi-tubi dari golongan syaithan yang lain.
Unttuk mereka hancur pula, namun golongan syaithan tidak juga jera-jeranya.
Golongan baru naik lagi dan menantang lagi untuk hancur pula. Di sekeliling
kebenaran itu tegaklah orang-orang yang beriman orang yang teguh percaya
kepada Allah yang belajar dari kejadian yang kaya dengan pengalaman, yang
tidak gentar melihat gejala ruap buih sejenak. Tuhan selanjutnya menjelaskan
tentang orang yang beriman itu
لا تَجِدُ قَوْماً يُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَ الْيَوْمِ
الْآخِرِ يُوادُّونَ مَنْ حَادَّ اللَّهَ وَ رَسُولَهُ
" Tidaklah akan engkau dapati seorang
yang beriman kepada Allah dan hari yang akhir berkasih-kasihan dengan
orarng-orang yang menantang Allah dan Rasul-Nya." [Pangkal ayat
21].
Mengapa mereka tidak mau berkasih-kasihan atau berhubungan baik dengan
penatang-penantang Allah dan Rasul atau golongan syaithan itu ? sebasnya
ialah karena cinta tidak bisa dibagi . Apabila sekali cinta telah lekat
kepada cita. yaitu Allah dan Rasul. maka siapa saja yang menantang Allah dan
Rasul itu dengan sendirinya. telah dianggapnya musuhnya .
وَ لَوْ كانُوا آباءَهُمْ أَوْ أَبْناءَهُمْ أَوْ
إِخْوانَهُمْ أَوْ عَشيرَتَهُمْ
"Dan walaupun mereka itu ayah-ayah
mereka sendiri. atau saudara-saudara mereka atau kaum keluarga mereka "
ayah tinggal ayah saudara tinggal saudara. kaum keluarga tinggal
kaum keluarga. namun pendirian dan aqidah tidaklah dapat dirubah lantaran
itu.
Ibnu Katsir memperingatkan tentang ayat ini. bahwa Abu 'Ubaidah Amir bin
Abdullah bin Jarrah yang terkenal termasuk 20 orang yang dijanjikan
Rasulullahl masuk surga , ketika terjadi peperangan Badr telah terpaksa
berhadapan dengan Ayah kandungnya sendiri , sehingga meninggal Ayahnya karna
pedangnya .
Abubakar Shiddiq nyaris berhadapan dengan putranya yang tertua Abdurahman ,
kakak dari 'Aisyah , karena Abdurahman ketika itu masuk golongan musyrikin
Quraisy yang pergi memerangi kaum muslimin .
Mush'ab bin Umair yang diangkat Rasulullah menjadi mubaligh pertama mengajar
kaum Anshar agama Islam , berhadapan dengan saudara kandungnya 'Ubaid bin 'Umair
dan mati 'Ubaid di ujung pedang Mash'ab . Umarpun membunuh salah seorang
dari keluarganya sendiri.Hamzah bin Abdulmuththalib paman Nabi , dan Ali bin
Abi Thalib dan 'Ubaidah bin Al-Harits, semuanya berperang tanding dengan
keluarga terdekat mereka 'Utbah, Syaibah dan Al-Walid bin 'Utbah , dan
semuanya meninggal di ujung pedang kaum beriman itu . Apa boleh buat ! Soal
ini bukan soal kasih sayang keluarga , melainkan soal 'aqidah; Kepercayaan
kepada Allah dan Hari Akhirat.
أُولئِكَ كَتَبَ في قُلُوبِهِمُ الْإيمانَ
"0rang-orang itu telah menuliskan Iman
dalam hati mereka ".
Barang yang sekali telah dituliskan, tidaklah akan dihapus dipupus lagi
sampai nyawa bercerai dengan badan. Yang ditulis itu dipegang teguh di kala
hidup, digenggam erat sampai mati, dan jadi pendirian terus sampai bertemu
dengan Tuhan kelak di akhirat .
وَ أَيَّدَهُمْ بِرُوحٍ مِنْهُ
"Dan mereka telah disokong oleh Roh
daripadaNya. "
Roh itu mungkin malaikat yang telah dijanjikan Tuhan akan diturunkan kepada
orang orang yang sekali telah mengaku ber-tuhan kepada Allah lalu memegang
teguh pendirian itu selama-lamanya , untuk menguatkan hatinya, sehingga dia
tidak merasa takut sedikit juapun lagi mengadapi segala kemungkinan dalam
hidup ini dan tidak pula merasa dukacita kalau ada sesuatu yang rnenirnpa
diri (Lihat Surat 4 Fushshilat ayat 30 )
وَ يُدْخِلُهُمْ جَنَّاتٍ تَجْري مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهارُ
" Dan Dia akan memasukkan mereka ke
dalam surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai . "
Bukan hanya satu surga melainkan banyak surga yang dapat dipakai
berganti-ganti dan dapat berpindah-berpindah ke mana senang .
خالِدينَ فيها
"akan kekal rnereka di dalamnya , "
untuk selama-lamanya
رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَ رَضُوا عَنْهُ
"Allah telah Ridha kepada mereka dan
merekapun telah ridha kepadaNya."
Ridha inilah puncak dari segala ni'rnat.. Ridha inilah obat penawar dari
segala kekecewaan. Sebab bagaimanapun kuatnya pertahanan bathin , namun agak
sedikit mesti tarasa dalam hati kesan kesedihan karena terpaksa membunuh
bapak sendiri atau saudara sendiri atau berperang dengan keluarga.
Tetapi kesan sedih itu terobatlah karena puncak cita telah tercapai yaitu
berbalasan ridha dengan Allah, yang jauh lebih tinggi, sehingga tidak dapat
diumpakan dengan sesuatu yang terpaksa hilang. yaitu berkasih-kasihan dengan
penantang Allah dan Rasul yang kebetulan dari keluarga sendiri.
أُولئِكَ حِزْبُ اللَّهِ
"Meka itulah golongan Allah "
Sebagai timbalan daripada mereka yang jadi " golongan syaithan
tadi ( ayat : 19).
أَلا إِنَّ حِزْبَ اللَّهِ هُمُ الْمُفْلِحُونَ
" Ketahuilah , bahwa sesungguhnya
golongan Allah , mereka itulah yang menang." [Ujung ayat 22).
Suatu kemenangan abadi dan azali; kemenangan di kala hidup karena kebenaran
yang menang. Kemenangan setelah meninggal dunia, karena kebenaran tetap
tegak walaupun kita tak ada lagi. Kemenangan pula di akhirat karena akan
diberi kesempatan melihat wajah Allah di surga.
Rasulullah saw. sendiri pernah berdoa ;
"Ya Tuhanku! Janganlah kau jadikan tangan si
durhaka dan si fasik demikian juga segi ni'mat berpengaruh atas diriku;
karena telah aku dapati pegangan pada wahyu yang engkau turunkan kepadaku
bahwa tidaklah akan engkau dapati orang yang beriman kepada Allah dan Hari
Yang Akhir berkasih-kasihan dengan orang yang menantang Allah dan Rasul-Nya."
Amin !"
01
02
03
04
05
06
07
Back To MainPage
>>>>
|