Tafsir Surat Ali-Imran ayat 45-51         

(45) (Ingatlah) tatkala berkata malaikat: wahai Maryam! Sesungguhnya Allah mem­beritakan kepada Engkau bahwa engkau akan dapat satu kalimah daripadaNya, namanya Almasih Isa anak Maryam, yang termulia di dunia dan di akhirat, dan seorang dari mereka yang dihampirkan

(46) Dan akan bercakap dengan manusia di dalam buaian dan di masa tua dan dari or­ang-orang yang shalih.

(47) Dia berkata: Ya Tuhanku! Bagaimana jalannya aku akan beranak, padahal aku belum pernah disentuh manusia? Dia berkata: demikianlah Allah menjadi­kan apa yang Dia kehendaki. Apabila Dia telah menentu­kan sesuatu, Dia berkata kepadanya: "Jadilah!" Maka diapun jadi.

(48) Dan Dia akan mengajarinya kitab dan hikmat dan Taurat dan Injil.

(49) Dan Rasul kepada Bani Israil: sesungguhnya aku telah datang kepada kamu dengan ayat dari Tuhan kamu. Sesungguhnya aku dapat membuat untuk kamu dari tanah seperti bentuk burung, lalu aku hembuskan padanya, maka jadilah dia burung dengan izin Allah. Dan aku dapat menyembuh­kan orang buta dan orang disupak (balak) dan menghidupkan orang yang telah mati dengan izin Allah Dan aku dapat mencerita­kan kepada kamu apa yang kamu makan dan apa yang kamu simpan di dalam rumah-rumah kamu. Sesungguhnya pada yang demikian itu adalah satu tanda bagimu, jika memang kamu beriman .

(50) Dan membenarkan apa yang dihadapanku daripada Taurat dan untuk menghalalkan bagi kamu apa yang pernah diharamkan atas kamu, dan aku datang kepada kamu dengan ayat dari Tuhan kamu. Maka takwalah kepada Allah dan ta'atilah aku.

(51) Sesungguhnya Allah adalah Tuhanku dan Tuhan kamu, sebab itu sembahlah Dia. Inilah jalan yang lurus

  Maryam Melahirkan Almasih

إِذْ قالَتِ الْمَلائِكَةُ يا مَرْيَمُ إِنَّ اللهَ يُبَشِّرُكِ بِكَلِمَةٍ مِنْهُ اسْمُهُ الْمَسيحُ عيسَى ابْنُ مَرْيَمَ
"Ingatlah tatkala berkata malaikat: wahai Maryam! Sesungguhnya Allah memberitakan kepada Engkau bahwa engkau akan dapat satu kalimah danpadaNya, namanya Almasih Isa anak Maryam "
( pangkal ayat 45 )

Disini terdapat satu kata yaitu kalimah. Arti kalimah ialah kata, ujungnya memakai ta-marbutah, yaitu kalau dibaca terus dengan rangkaian kata lain menjadi hidup seumpama kalimatut­tauhid. Dan kalau berhenti di ujung kata menjadi kalimah. Seperti ummat yang boleh dibaca ummah, berkat yang boleh dibaca berkah. Hikmat dibaca juga hikmah.

Dalam hukum ilmu nahwu Arab, kata-kata itu semuanya menjadi muannats, diperempuankan ( vrouwelijk). Maka kalimat Allah artinya ialah perkataan Allah. Banyaklah terdapat perkataan kalimah atau kalimat itu di dalam al-Qur'an yang simpulan artinya selain dari perkataan Allah, juga berarti kehendak Allah; tentang pokok kepercayaan yang baik kepada Tuhan disebut kalimatin thayyibatin (Surat Ibrahim ayat 34), dan kepercayaan yang buruk disebut kalimatin khabitsatin (Surat Ibrahim ayat 26), dan takwa berbakti kepada Allah disebut kalimatut-taqwa. Apabila Ahlul-Kitab diajak oleh orang Islam kembali kepada pokok kepercayaan yang sama kepada Tuhan, disebut kalimatin-sawa-in bainana (Surat ali Imran ayat 64). Kalau Tuhan memutuskan azab atas orang yang berdosa disebut kalimatul-'adzab. Kehendak Yang Maha Tinggi dari Allah disebut kalimatu!-'ulya (Surat Taubat ayat 41), dan banyak lagi yang lain. Tetapi yang paling terkemuka di dalam pemakaian kalimat atau kalimah itu ialah kalimat-takwin, yaitu kata Tuhan dalam menjadikan alam, yang tersimpul dalam "kun", artinya "jadilah", fa yakun, maka diapun terjadi .

Seluruh alam ini diciptakan oleh Allah, baik langit atau burnt, atau apa sajapun dengan kalimat "kun" itulah. Diperintahnya jadi, diapun terjadi. Maka Malaikat Jibril pun datanglah kepada Maryam menyampaikan bahwa Kalimat Allah itupun akan berlaku atas dirt Maryam. Tuhan akan mengatakan kun pula, sehingga akan mengandunglah dia seorang anak, tidak dengan perantaraan disetubuhi laki-laki.

"Namanya Almasih Isa anak Maryam."
Di sini malaikat menyampaikan siapa nama anak yang akan dikandung itu. Di dalam asli bunyi ayat disebut ismuhu, namanya. hu yang berarti "nya" itu adalah buat laki-laki, bukan ha yang berarti buat perempuan, sedang kata kalimat tadi diperempuankan menurut hukum bahasanya. Maka tegaslah arti kata ayat ini, wahyu yang disampaikan malaikat kepada Maryam, bahwa kalimat Tuhan akan berlaku atas dirinya yaitu kehendak dan ketentuanNya, menjadikan sesuatu menurut Qudrat IradatNya, dia akan mengandung seorang anak laki-laki bernama Almasih Isa anak Maryam.

وَجيهاً فِي الدُّنْيا وَ الْآخِرَةِ وَ مِنَ الْمُقَرَّبينَ
"Yang termulia didunia dan di akhirat, dan seorang dari mereka yang dihampirkan."
(ujung ayat 45).

Yaitu akan sama kedudukan beliau dengan nabi-nabi dan rasul yang lain, sama-sama mulia kedudukannya di sisi Allah baik di dunia ataupun di akhirat, dan termasuk orang-orang muqarrabin, yaitu mereka-mereka yang dianggap dekat kepada Tuhan.

Kita jelaskan terlebih dahulu do'a yang dimaksud dengan kata kalimat tadi terhadap diri Isa Almasih oleh al-Qur'an, karena setengah penyebar Kristen di dalam menawarkan kepercayaan mereka kepada orang Islam yang tidak mengetahui agamanya sendiri dengan dalam, dengan mudah telah mengatakan bahwa al-Qur'an sendiri telah mengaku bahwa Isa Almasih itu adalah kalam, dan kalam itu adalah Allah, dan Kalam itu telah ada bersama Allah ini terjadi dan kalam itu ialah Isa Almasih. Demikianlah kepercayaan Kristen yang dibentuk oleh Yahya atau Yohannes yang mengarang Kitab Injil Yohannes, yaitu keempat dari kitab-kitab Injil yang mereka percayai itu.

Maka dengan keterangan apa maksud "kalimat" yang dituju oleh al-Qur'an dan bagaimana jauh bedanya dengan Kristen ajaran Yahya atau Yohannes itu, nampaklah bahwa membawa­bawa ayat al-Qur'an yang dalam seluruh kisah mengenai Nabi Isa selalu membantah kepercayaan Kristen yang mengatakan Isa itu anak Allah atau sendiri Allah, adalah satu hal yang mempersulit diri mereka yang mempropagandakan itu sendiri. Dia hanya laku kepada orang yang memakai nama Islam, tetapi tidak mengerti ajaran agamanya.

Dengan mengetahui arti kalimat tersebut tadi, yaitu bahwa maksudnya ialah Kalimat-Takwin, yaitu kehendak Allah bila menjadikan sesuatu dengan Kalimat Kun, sama sajalah kejadian Isa Almasih dengan makhluk yang lain, sama-sama terjadi karena kehendak Kalimat Allah: "Jadilah!" Kata Allah, diapun jadi. Cuma diistimewakan menyebutkannya, karena dia akan terjadi dengan tidak perantaraan bapa. Bagi Allah hal itu mudah saja, cuma bagi manusia yang tidak seluruhnya mengetahui rahasia Allah, hal itu menjadi keheranan. Sama saja ganjilnya dengan seorang tua usia 90 tahun atau 120 tahun, dengan isteri mandul usia lebih 80 tahun, Zakaria dengan isterinya beroleh seorang putera bernama Yahya. Menurut kebiasaan tidaklah bisa terjadi hal itu, tetapi Allah bisa berbuat sekehendakNya.

Adapun kata-kata Almasih, sebagai gelar dari Isa anak Maryam itu, adalah Kalimat Ibrani yang diarabkan pula. Asal katanya ialah Masyikha, yang asal artinya ialah yang diurapi dengan minyak, tetapi kemudian diberikan menjadi gelar kemuliaan bagi raja yang sudah dinobatkan. Sebab tiap-tiap raja dinobatkan, terlebih dahulu diurapi (dipercik) badannya dengan minyak suci oleh Kahin (pendeta).

Menurut kepercayaan Bani Israil, setelah raja-raja mereka yang besar-besar seperti Daud dan Sulaiman mangkat, satu kali akan datang lagi Almasih Raja Besar mereka, yang akan mendirikan Kerajaan Israil kembali. Setelah beberapa lama kemudian, diutus Tuhanlah Nabi Isa anak Maryam Alaihis-Salam, beliau memakai gelar Almasih, yang berarti raja itu.

Maksudnya ialah raja untuk memperbaiki jiwa yang telah rusak. Sedikit golongan percayalah akan seruannya. Tetapi Imam-imam Yahudi sendiri tidak mau percaya sebab mengganggu kedudukan mereka yang telah kokoh dalam masyarakat. Sampai Nabi Isa mereka fitnahkan kepada penguasa Kerajaan Romawi yang menguasai Jerusalem waktu itu, supaya Nabi Isa dibunuh saja. Oleh sebab itu sampai saat inipun orang Yahudi masih menunggu kedatangan Masyikha lain; sebab menurut mereka, dia belum juga datang. Sedang menurut Nasrani, Isa itulah dia raja itu, putera Daud yang menjanjikan Kerajaan Allah yang di Syurga.

Nama beliau Isa pun bahasa Ibrani yang diarabkan. Asal Ibraninya ialah Yasyu'. Bahasa Ibrani dan Arab adalah serumpun dari Bahasa Samy (Semiet) dalam bahasa Yunani disebut Yezuz.

Kemudian malaikat meneruskan lagi wahyu kepada Maryam tentang anak yang akan dilahirkannya itu:

وَيُكَلِّمُ النَّاسَ فِي الْمَهْدِ
"Dan akan bercakap dengan manusia di dalam buaian."
(pangkal ayat 46).

Kelak di dalam Surat Maryam akan bertemulah penjelasan lagi tentang Nabi Isa yang bercakap membela kesucian ibunya seketika dia masih dalam buaian atau ayunan. Satu keterangan yang hanya ada di dalam al-Qur'an tidak ada di dalam semua kitab yang dipercayai oleh orang Kristen. Prof. Philips Hitti, sarjana warga­negara Amerika, keturunan Arab Kristen dari Lebanon mengatakan dalam bukunya Sejarah Arab bahwa di dalam Kitab Injil yang lain dari yang empat itu memang ada tersebut demikian. Tetapi apa daya? Sedang Injil yang lain itu tidak diakui oleh orang Kristen sendiri.

وَ كَهْلاً
"Dan di masa tua"
nya pun beliau akan bercakap lagi menyampaikan wahyu-wahyu Ilahi kepada manusia,

وَ مِنَ الصَّالِحينَ
"dan dari orang yang shalih."
(ujung ayat 46).

Keshalihan Nabi Isa, tawadhu'nya dan tunduknya kepada Tuhan Allah adalah terkenal dari antara nabi-nabi dan rasul-rasul. Sehingga ahli-ahli tasauf Islam, terutama Imam Ghazali di dalam kitab Ihya `Ulumuddin pun banyak mengambil perumpamaan tentang Zuhud kepada diri Nabi Isa Almasih.

قالَتْ رَبِّ أَنَّى يَكُونُ لي‏ وَلَدٌ وَ لَمْ يَمْسَسْني‏ بَشَرٌ
" Dia berkata (yaitu Maryam menjawab perkataan Malaikat itu): Ya Tuhanku ! Bagaimana jalannya aku akan beranak, padahal aku belurn pernah disentuh manusia?"
(pangkal ayat 47).

Artinya, bagaimana aku akan bisa beranak, padahal aku belum pernah kawin? Atau belum berhubungan dengan seorang laki-laki juapun? Mungkin juga mengandung arti, apakah aku akan dikawinkan? Dan bisa juga berarti ketakjuban Maryam atas kekuasaan Tuhan sebagaimana takjubnya Zakaria, seketika diberitahu bahwa dia akan diberi putera.

قالَ كَذلِكِ اللهُ يَخْلُقُ ما يَشاءُ
"Dia (Malaikat) berkata: Demikianlah Allah menjadikan apa yang Dia kehendaki "

Sedangkan langit yang tinggi, lautan yang dalam, bumi yang terbentang, bintang di langit, yang berjuta kali lebih sukar, lagi mudah oleh Allah menjadikan, kononlah hanya soal menciptakan seorang manusia.

إِذا قَضى‏ أَمْراً فَإِنَّما يَقُولُ لَهُ كُنْ فَيَكُونُ
"Apabila Dia telah menentukan sesuatu, Dia berkata kepadanya: "Jadilah!" maka diapun jadi"
(ujung ayat 47).

Pada Surat Kabar Mingguan Keng Po yang terbit 25 Maret 1956 dan 1 April 1956 ada disiarkan berita yang ganjil. Yaitu seorang bayi yang baru berumur 3 (tiga) bulan mengandung anak yang sudah berkaki bertangan. Bayi umur 3 bulan itu ialah anak seorang sopir truck bernama Sanusi, tinggal di Kaum Kidul Cianjur. Bayi itu telah dioperasi di Rumah Sakit Ludwinan, di Punut, Sukabumi oleh Dr. H.G.R. Held. Berita ini tersiar dan dikutip juga oleh surat-surat kabar lain.

Niscaya lebih ganjillah hal anak usia tiga bulan mengandung ini, yang terjadi sama sekali bukan karena persetubuhan. Lebih ganjil daripada berita Siti Maryam mengandung bukan karena per­setubuhan pula, dalam usia yang sudah besar. Hal ini ganjil, luar biasa tetapi tidak mustahil pada akal. Ketika tersiar berita anak tiga bulan mengandung itu, diketahui anak siapa dia yaitu anak Sanusi sopir truck, jelas alamat rumahnya dan terang dokter yang mengoperasi, orang tidak dapat lagi mengatakan bahwa berita itu adalah bohong. Dia telah kejadian, meskipun keheranan orang tidak hilang. Orang sudah menerimanya sebagai suatu kenyataan. "Al­lah berbuat sekehendaknya."

Tentu saja berita mengandungnya Maryam yang suci itu dan lahirnya Isa Almasih dengan keajaiban yang demikian hanya dapat ditolak oleh orang yang caranya berfikir tidak beres. Yang menyerupakan saja di antara yang jarang kejadian dengan yang tidak masuk akal akan kejadian.

Misalnya kalau ada berita bahwa seekor lembu telah masuk ke dalam lobang jarum, sedang lobang jarum sekecil itu juga dan lembu sebesar itu juga, itulah yang tidak masuk di akal. Tetapi perempuan mengandung tidak karena persetubuhan, bukanlah perkara yang tidak masuk akal, meskipun diakui bahwa itu adalah hal yang jarang sekali kejadian. Oleh sebab itu orang yang beragama, baik Islam ataupun dia Nasrani, kalau dia percaya akan kejadian itu, bukan sajalah karena kitab suci telah mengatakan demikian lalu diterima sebagai dogma, tetapi karena memang hal yang demikian itu masuk akal.

Terutama al-Qur'an, terlebih dahulu memberi pengantar kata bahwa Maryam itu adalah gadis suci; kitapun percaya. Sedangkan berita anak usia tiga bulan mengandung yang disiarkan surat-surat kabar, kita percaya, apatah lagi kalau al-Qur'an yang mengatakan.

Lebih-lebih di zaman kita sekarang ini, di waktu ilmu pengetahuan alam dan ilmu kimia sudah sangat maju, sehingga hal-hal yang dahulu kala dipandang amat mustahil, di zaman sekarang sudah menjadi hal yang biasa. Ada perkara yang kita belum tahu, janganlah lekas kita mengatakan mustahil karena belum kita ketahui. Menurut pengetahuan kita bibit asal kejadian manusia ialah dari Protoplasma yang berkumpul karena pertemuan mani laki-laki dengan mani perempuan.
Tetapi jangan kita lupa bahwa yang membuat bibit-bibit itu ialah Yang Maha Kuasa atas alam. Masuk dalam akal orang yang berfikir teratur bahwasanya ada lagi cara lain yang diketahui Yang Maha Kuasa itu tentang penciptaan manusia, yang kita belum tahu ataupun tidak akan tahu selamanya.

Yang kedua: Siti Maryam ditemui oleh malaikat dan diterangkan kepadanya bahwa dia akan beranak. Karena dia seorang anak perempuan yang shalih, dia sangat percaya bahwa itu akan kejadian pada dirinya, kalau Allah menghendaki. Kalau dia bertanya, bukanlah karena dia tidak percaya, hanyalah untuk meyakinkan saja, sebagai pertanyaan Zakaria tua yang isterinya mandul dijanjikan akan diberi anak dahulu dari Maryam.

Ada pula berita lain yang tersiar di seluruh dunia bahwasanya seorang perempuan muda yang shalih di negeri Italia telah ditimpa suatu hal yang ganjil, yaitu pada waktu-waktu tertentu timbul luka seperti kena paku pada kedua belah telapak tangannya dan pada kedua punggung kakinya. Keempat luka itu jika datang waktunya mengalirkan darah. Sebagai gadis Kristen, dia sangat percaya bahwa Nabi Isa mati disalib. Maka timbullah tekanan perintah jiwa atas jiwa (auto sugestion), sehingga membekas pada dirinya, menimbulkan luka-luka seperti salib Yesus itu. Terlepas dari benar atau tidaknya Nabi Isa mati di kayu palang, apatah lagi kita orang Islam tidak mempercayai kejadian itu, maka pada perempuan muda itu tampaklah bekas pengaruh dan kepercayaan yang dalam itu, suatu hal yang telah diakui oleh penyelidikan ilmu jiwa.

Sekarang Siti Maryam yang shalih dan suci, yakin benar bahwa dia didatangi oleh malaikat. Sebagaimana diterangkan dalam surat Maryam (Surat 19 ayat 17), dijelaskan benar bahwa Roh Allah, yaitu Malaikat datang kepadanya menjelma sebagai seorang manusia benar-benar. Dan dia katakan kepada Maryam bahwa dia datang itu adalah karena disuruh Tuhan akan memberitakan kepadanya bahwa dia akan mendapat putera yang suci (ayat 19),
bukan putera di luar nikah.

Kalau seorang gadis Italia karena yakin Nabi Isa disalib, sampai berbekas kepada kedua telapak tangannya dan kedua punggung kakinya luka seperti dipaku, bagaimana seorang gadis suci seperti Maryam yang sangat shalih itu tidak akan percaya dan tidak akan kena sugesti pula jiwanya oleh malaikat itu? Sehingga di waktu itu juga diapun mengandung? Sebagaimana mengandung anak kecil umur tiga bulan di Cianjur tadi.

Oleh sebab itu, walaupun orang tidak beragama, tetapi dia berakal sehat, istimewa lagi berfikir teratur dan berilmu, tidak mungkin dia akan menolak kelahiran Isa Almasih yang demikian dari kandungan Maryam. Dan bagi orang Islam, sesudah diterima oleh akalnya tidaklah diragukannya lagi karena sudah al-Qur'an yang memberitakan. Maka termasuklah dia dalam bidang kepercayaan agama yang diterima puas oleh akal.

Cuma perbedaannya, lantaran kelahiran yang luar biasa itu, sekali-kali tidaklah orang Islam sampai menganggap Nabi Isa itu anak Tuhan Allah ataupun Allah sendiri yang menjelma ke dunia. Dan Islam membantah pula sekeras-kerasnya tuduhan or­ang Yahudi bahwa Isa Almasih bukan anak suci.Kemudian dilanjutkan perkataan Malaikat itu kepada Maryam tentang keadaan Isa yang akan lahir itu:

وَيُعَلِّمُهُ الْكِتابَ وَ الْحِكْمَةَ وَ التَّوْراةَ وَ الْإِنْجيلَ
"Dan Dia akan mengajarinya kitab dan hikmat dan Taurat dan Injil"
(ayat 48).

Di ayat ini dijelaskanlah empat keutamaan anugerah Tuhan kepada beliau.
Pertama dia akan diajari kitab, yaitu akan diberi pengetahuan menulis dan membaca. Sabda Tuhan yang begini menambah kepercayaan ummat Muhammad s.a.w bahwasanya niscaya Nabi Isa itu ada mencatatkan Injil, sebagai wahyu yang diterimanya dari Tuhan. Dan diajarkan pula kepada beliau hikmat, yaitu kebijaksanaan dan akal budi yang luas dan jauh pandangan. Diajar Tuhan pula kepada beliau kitab Taurat dan diberi pula dia wahyu sendiri, yaitu Injil. Injil itulah syari'at yang khas bagi beliau. Dari sebab ayat ini maka orang Islam percaya bahwa sebelum adanya keempat Injil yang dipercayai oleh orang Kristen, yang dikarang oleh Matius, Markus, Lukas dan Yohannes, telah ada terlebih dahulu Injilnya Nabi Isa sendiri, yaitu Injil yang asli. Ini diterangkan jelas oleh Markus dalam Injil yang dikarangnya (Fasal I ayat 14-15).

14. Setelah Yahya itu sudah tertangkap, datanglah Yesus ke tanah Galilea memasyurkan Injil Allah.
15. Serta berkata: "Waktunya sudah sampai, Kerajaan Allah sudah dekat. Bertaubatlah kamu dan percayailah akan Injil itu.

"Akan Injil itu!" Dengan dasar ini bertambah dapatlah difahamkan oleh saudara-saudara kita orang Kristen jika orang Islam percaya akan adanya satu Injil Almasih menurut ajaran al-Qur'an; isyarat tentang itupun terdapat dalam kitab mereka sendiri. Dan lantaran itu dapat pula mereka fahami bahwa dalam keempat karangan, Matius, Markus, Lukas dan Yohannes (Yahya) itu belum dapat dipastikan cukup tercakup Injil Yesus, karena semuanya hanya karangan mereka sesudah Isa Almasih meninggal. Di samping itu, menurut kepercayaan orang Kristen sendiri ada lagi catatan yang lain-lain yang mereka namai juga Injil, tetapi kemudian tidak disahkan oleh keputusan gereja.

Kemudian malaikat itu meneruskan katanya pula:

وَرَسُولاً إِلى‏ بَني‏ إِسْرائيلَ
"Dan Rasul kepada Bani Israil "
(pangkal ayat 49).

Kepada Bani Israillah tujuan beliau yang pertama dan utama sekali, sebagai pernah beliau sebutkan bahwa beliau datang adalah hendak mengumpulkan domba-domba Israil yang hilang. Kemudian itu, di dalam ayat itu juga, diterangkan apa seruan Nabi Isa Almasih kepada Bani Israil itu. Di antara kata beliau:

أَنِّي قَدْ جِئْتُكُمْ بِآيَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ
"Sesungguhnya aku telah datang kepada kamu dengan ayat dari Tuhan kamu."

Arti ayat di sini ialah mu'jizat, yaitu tanda-tanda yang ganjil, jarang terjadi, sebagai tanda dari kekuasaan Allah. Maka diuraikan pulalah oleh Nabi Isa di antara ayat itu:

أَنِّي أَخْلُقُ لَكُمْ مِنَ الطِّينِ كَهَيْئَةِ الطَّيْرِ فَأَنْفُخُ فيهِ فَيَكُونُ طَيْراً بِإِذْنِ اللهِ
"Sesungguhnya aku dapat membuat untuk kamu dari tanah seperti bentuk burung, lalu aku hembuskan padanya, maka jadilah dia burung dengan izin Allah."

Beliau katakan bahwa beliau sanggup menggamak-gamak tanah, membuat tanah itu berbentuk seperti burung, maka setelah dihembusnya tanah in dengan izin Allah, jadilah dia burung benar-benar. Kemudian beliau sebut pula mu'jizat yang lain, yang dia sanggup mengerjakan:

وَ أُبْرِئُ الْأَكْمَهَ وَ الْأَبْرَصَ وَ أُحْيِ الْمَوْتى‏ بِإِذْنِ اللهِ
"dan aku dapat menyembuhkan orang buta dan orang disupak (balak) dan menghidupkan orang yang telah mati dengan izin Allah."

Dan ketiganya itu telah pernah beliau lakukan, maka orang buta, or­ang disupak itupun sembuhlah kembali, yang buta menjadi nyalang matanya dan yang dapat penyakit supak licin baik kembali mulutnya dan orang yang baru meninggalpun hidup kembali; semuanya itu dengan izin Allah.

وَ أُنَبِّئُكُمْ بِما تَأْكُلُونَ وَ ما تَدَّخِرُونَ في‏ بُيُوتِكُمْ
"Dan aku dapat menceritakan kepada kamu apa yang kamu makan dan apa yang kamu simpan dalam rumah-rumah kamu."

Serupa ini pulalah mukjizat yang pernah diberikan kepada NabiYusuf, yang dapat menerka makanan apa yang akan diberikan penjaga penjara kepada teman-temannya di dalam penjara sebelum makanan sampai seperti tersebut di dalam Surat Yusuf .

Sama sekali itu, dialas kata oleh Almasih, adalah dengan izin Allah, sebagaimana sekali rasul pun mengeluarkan berbagai mukjizat; Musa dengan tongkatnya, Shalih dengan untanya, Ibrahim tidak terbakar dalam nyala api, semuanya itu berlaku dengan izin Allah. Lalu berkatalah Isa selanjutnya:

إِنَّ في‏ ذلِكَ لَآيَةً لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنينَ
"Sesungguhnya pada yang demikian itu adalah satu tanda bagimu,jika memang kamu beriman."
(ujung ayat 49).
Yaitu satu tanda yang tidak akan dapat kamu mungkiri lagi bahwa aku ini memang utusan dari Al­lah untuk kamu. Karena semua yang terjadi pada mukjizat itu hanya semata-mata keizinan dari Allah, bukan daya upayaku sendiri. Sebab itu berimanlah kamu dan percayalah kamu kepada Allah.

Menurut ahli-ahli Tasauf, kerohanian Isa Almasih itu lebih tinggi dari kejasmaniannya, yang menyebabkan begitu ialah karena hamil ibunya ialah dengan kedatangan Roh yang menyerupakan dirinya sebagai manusia itu. Sebab itu maka dengan izin Allah dapatlah diberi bernyawa bentukan burung dari tanah. Tetapi tentang burung ini Nabi Isa hanya sanggup berbuat begitu. Tidak ada riwayat sahih menyatakan yang demikian pernah terjadi.

Kata ahli-ahli Tasauf itu pula, Roh Alam Malakut (Malaikat) itu menyebabkan kepada beliau dianugerahi kesanggupan menghidupkan kembali orang yang baru mati. Tetapi rohani yang badan aslinya telah hancur, sehingga hanya tinggal tulang tidaklah beliau diberi kesanggupan untuk mengembalikannya. Hal ini dikuatkan oleh keterangan dalam kitab-kitab pegangan orang Nasrani sendiri, yang menceritakan bahwa beliau menyuruhberdiri kembali seorang anak perempuan yang kelihatan sudah mati, tetapi belum dikuburkan. Eliazar pun beliau suruh berdiri kembali dan hidup sebelum badannya rusak atau busuk. Tentang penyembuhan beberapa penyakit, maka di dalam kalangan Kristen lantaran ini, timbul ilmu pengobatan yang mereka namai Christian Science yang dengan kekuatan rohani dapat menyembuhkan penyakit.

Kemudian Nabi Isa berkata lagi tentang tugasnya

وَ مُصَدِّقاً لِما بَيْنَ يَدَيَّ مِنَ التَّوْراةِ
"dan membenarkan apa yang di hadapanku daripada Taurat."
(pangkal ayat 50).

Artinya, bahwa beliau datang bukanlah akan mengubah ­ubah hukum Taurat, bahwa satu noktahpun tidak ada yang akan dirobah:

وَ لِأُحِلَّ لَكُمْ بَعْضَ الَّذي حُرِّمَ عَلَيْكُمْ
"dan untuk menghalalkan bagi kamu apa yang pernah diharamkan atas kamu."

Karena banyak perkara, terutama makanan yang diharamkan kepada Bani Israil karena dari kesalahan mereka sendiri, karena banyak pertanyaan mereka; maka kedatangan Isa adalah mencabut kembali beberapa larangan itu, sehingga tidak menyempit. Sebab itu maka pokok-pokok hukum Taurat sekali-kali tidak berubah, yang berubah ialah beberapa syariat menurut zamannya.

وَ جِئْتُكُمْ بِآيَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ
"Dan akan datang kepada kamu dengan ayat dari Tuhan kamu",

beliau ulangkan sekali lagi menyebutkan ayat atau mu'jizat untuk pemisahkan mu'jizat yang terlebih dahulu dengan yang akan datang kemudian yang semuanya bukan tanda bahwa Isa Tuhan, melainkan sebagai tanda bahwa dia adalah Utusan Allah;

فَاتَّقُوا اللهَ
"maka takwalah kepada Allah",
ikutlah perintahNya dan hentikanlah laranganNya dan sembahlah Dia,

وَ أَطيعُونِ
"dan taatilah aku."
(ujung ayat 50).

Sebab yang tahu bagaimana mendekati Tuhan Allah dan menghambakan diri kepadaNya ialah aku, sebab aku adalah utusanNya. Untuk keselamtanmu semuanya, taatilah aku dan turutilah jalan yang aku tempuh.

إِنَّ اللهَ رَبِّي وَ رَبُّكُمْ فَاعْبُدُوهُ هذا صِراطٌ مُسْتَقيمٌ
"Sesungguhnya Allah adalah Tuhanku dan Tuhan kamu. Sebab itu sembahlah Dia. Inilah jalan yang lurus."
(ayat 51).

Di hadapan Allah itu samalah di antara aku dengan kamu, sama-sama hambaNya. Sebab itu kepadaNya sajalah hendaknya kamu menyembah. Inilah jalan yang lurus, jalan yang lain tidak ada. Tidak ada Tuhan melainkan Dia.

Demikianlah diceritakan tentang Maryam mengandung dan Isa Almasih lahir kemudian diangkat Allah menjadi utusanNya. Tidak ada Isa Almasih menyeru manusia untuk menempuh jalan lain, ataupun untuk menuhankan dirinya sendiri.
   


 01   02   03    04    05   06   07   08    09   10   11    12     13    14   15                        >>>>